Serangan udara di Nduga picu pengungsian warga
Enam helikopter milik TNI dikabarkan melakukan penyerangan jalur udara terhadap markas anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), di Distrik Gearek, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, Rabu (10/12) lalu.
Hal ini dikonfirmasi Cenderawasih Pos, melalui Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua (YKKMP). Mereka mendapat informasi penyerangan dari masyarakat setempat melalui telepon seluler bahwa terjadi penyerangan jalur udara menggunakan helikopter.
Direktur Eksekutif YKKMP Pembela HAM di tanah Papua, Theo Hesegem mengatakan penyerangan dilakukan sekira pukul 05:00 WIT. “Akibatnya beberapa rumah warga sipil rusak,” kata Theo, saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Senin (15/12).
Lanjut Theo menerangkan, selain melakukan penyerangan, helikopter juga melakukan pendropan pasukan di daerah tersebut.
Theo juga mengatakan, akibat penyerangan itu, masyarakat setempat memilih mengungsi ke luar dari Distik Gearek dan kini menuju ke Kenyam Ibu kota Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
“Pada 10 Desember 2025, masyarakat Distrik Gearek, Kabupaten Nduga mengungsi keluar dari kampungnya. Hingga kini, belum ada kepastian korban dan jaminan keamanan bagi warga sipil yang berada disana,” terangnya.
Ia juga menyesalkan warga sipil ikut kena imbas dari kejadian ini. Terlebih, 10 Desember merupakan Hari HAM Sedunia, dimana semua negara di seluruh dunia selalu memperingati dan merayakan setiap tanggal tersebut.
“Sebagai pembela HAM, saya menyesal dengan tindakan pemerintah Indonesia melalui anggota TNI pada 10 Desember 2025. Dimana telah melakukan penyerangan terhadap TPNPB di Distrik Gearek, Kabupaten Nduga Provinsi Papua Pegunungan,” ujarnya.


0 Response to "Serangan udara di Nduga picu pengungsian warga"
Posting Komentar