Pasang Iklan Gratis

Kemenag: Pendidikan agama Islam jadi fondasi karakter bangsa

  Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI) Kementerian Agama (Kemenag) mengukuhkan peran pendidikan agama Islam sebagai bagian integral dari agenda pembangunan nasional serta menjadi fondasi karakter bangsa Indonesia.

“Sepanjang tahun 2025 Direktorat Pendidikan Agama Islam tidak sekadar mengelola program, tetapi membangun fondasi jangka panjang pendidikan agama Islam sebagai penyangga karakter bangsa,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Amien Suyitno di Jakarta

Suyitno mengatakan seluruh capaian dan kebijakan strategis Direktorat PAI dirancang selaras dengan AstaCita Presiden Prabowo Subianto dalam penguatan karakter bangsa serta Asta Protas Menteri Agama yang menempatkan pendidikan agama sebagai fondasi moderasi beragama, ketahanan sosial, dan moral publik Indonesia.

Dalam kerangka tersebut, kata dia, pendidikan agama Islam tidak diposisikan semata sebagai pelengkap kurikulum, melainkan sebagai investasi peradaban yang menentukan arah pembentukan karakter, etika publik, dan daya tahan sosial bangsa di tengah tantangan global dan disrupsi nilai.

Berdasarkan data nasional hingga akhir 2025, jumlah Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) tercatat sebanyak 262.971 orang yang melayani 41.883.439 siswa Muslim pada 317.520 sekolah umum di seluruh Indonesia.

“Rasio ini mencerminkan besarnya mandat strategis guru PAI sebagai penjaga nilai keagamaan, etika sosial, dan moderasi beragama dalam ekosistem pendidikan nasional yang semakin kompleks,” katanya.

Dalam rangka memperkuat profesionalisme pendidik, pihaknya mengakselerasi pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru (PPG) sebagai instrumen utama peningkatan mutu dan sertifikasi.

Hingga 2025, lanjutnya, 90,2 persen Guru PAI telah bersertifikat pendidik, sementara 9,8 persen atau 25.880 guru lainnya menjadi prioritas kebijakan lanjutan melalui skema PPG pra-jabatan dan afirmasi peningkatan kualifikasi pada tahun berikutnya.

Seiring dengan peningkatan kompetensi, negara juga memastikan keberlanjutan kesejahteraan guru PAI melalui pembayaran Tunjangan Profesi Guru (TPG) bagi guru yang telah memenuhi persyaratan sertifikasi.

Kebijakan ini diposisikan sebagai bentuk kehadiran negara dalam menjaga kesinambungan peran guru PAI sebagai aktor utama pembentukan karakter peserta didik.

“Peningkatan kompetensi guru, afirmasi kesejahteraan, serta penguatan literasi keagamaan merupakan ikhtiar sistemik agar pendidikan agama tidak berhenti pada hafalan dan simbol, tetapi membentuk cara berpikir, kepekaan sosial, dan etika publik,” ujar Suyitno.

Ia menegaskan guru PAI harus ditempatkan sebagai subjek utama perubahan dalam pembangunan peradaban bangsa. Karena itu,kehadiran negara tidak cukup melalui regulasi, tetapi harus diwujudkan melalui afirmasi nyata.

“Seperti peningkatan kompetensi, kepastian kesejahteraan, dan ekosistem pendukung yang sehat. Pendidikan agama Islam harus melahirkan religiositas yang matang, moderasi yang berakar, dan keberagamaan yang memberi solusi atas persoalan sosial,” katanya.

Suyitno menekankan arah kebijakan PAI ke depan akan semakin berbasis data, asesmen, dan akuntabilitas publik.



0 Response to "Kemenag: Pendidikan agama Islam jadi fondasi karakter bangsa"

Posting Komentar